Jangkar merupakan alat labuh yang mempunyai bentuk dan berat khusus yang akan diturunkan kekedalaman air sampai dengan dasar, sehingga pada saat jangkar diturunkan maka kapal sangat terbatas pergerakkannya dengan posisi jangkar dan panjang rantai yang diturunkan, hal ini untuk menahan supaya kapal tidak bergerak dan tetap dalam posisinya, gerakan kapal diakibatkan oleh :
1. Dorongan akibat arus air dibagian bawah garis air kapal
2. Dorongan angin terhadap bagian kapal diatas garis air
3. Dorongan akibat pergerakan pitching dan rolling karena gelombang
Dorongan tersebut secara umum akan ditahan oleh sistim jangkar lengkap dengan perlengkapan mesin jangkar yang kadang kala didaerah tertentu juga ditambah dengan tali tambat lain (mooring rope) supaya kapal benar-benar tidak berubah posisinya. Jangkar dirangkaikan dengan rantai jangkar yang pergerakan turun dan naik diatur dengan menggunakan Mesin Jangkar (Anchor windlass) yang dipasang diatas forecastle deck.
Nama Jangkar sesuai penempatannya pada kapal dan kegunaan yang disesuaikan dengan daerah operasi kapal. Biasanya kapal-kapal besar seperti kapal niaga pelayaran besar (ocean going ship) dilengkapi dengan tiga tipe Jangkar :
JANGKAR UTAMA/HALUAN (BOWER ACHOR)
Merupakan jangkar utama (seluruh kapal diatas 250 dwt ) dilengkapi dua buah Jangkar haluan yang diposisikan dikiri (PS) dan kanan (SB) haluan kapal. Jangkar ini digunakan pada saat berlabuh didaerah labuh (anchorage area). Kedua jangkar tersebut memilik berat yang sama yang Berat nya diatur sesuai dengan ketentuan Klasifikasi. Untuk kapal pelayaran besar dilengkapi pula dengan Jangkar cadangan, hal ini diperlukan karena apabila salah satu jangkar utama hilang maka untuk penggantian akan lebih mudah, karena jangkar cadangan memilik ukuran berat dan bentuk yang sama.
JANGKAR ARUS (STREAM ANCHOR)
Untuk kapal pelayaran besar (ocean going ship) ukuran tertentu dilengkapi dengan satu buah Jangkar arus yang dipasang dibagian buritan kapal (aft ship). Jangkar ini digunakan untuk membantu jangkar haluan pada saat berlabuh didaerah yang memiliki arus yang sangat kuat, dan untuk menahan posisi kapal bagian buritan supaya tetap dalam posisinya. Jangkar arus ini ditempatkan digeladak buritan kapal, jangkar arus memilik berat minimum lebih kurang sepertiga berat jangkar haluan, pada kapal-kapal ukuran besar berat jangkar arus/buritan sama dengan berat Jangkar Haluan/utama.
JANGKAR CEMAT (KEDGES ANCHOR)
Pada kapal tertentu dilengkapi dengan Jangkar cemat yang memilik berat setengah berat Jangkar Arus. Jangkar cemat digunakan untuk membebaskan kapal pada saat kapal kandas didasar yang berpasir.
JENIS JANGKAR (ANCHOR TYPES)
STOCKLESS ANCHOR
Merupakan jenis jangkar haluan yang banyak digunakan pada kapal – kapal ukuran besar, jangkar tipe ini memiliki tiang jangkar yang dapat bergerak Jangkar type ini sangat efektif bekerjanya, pada saat jangkar diturunkan maka bagian lengan akan bergerak kearah bawah dikarenakan adanya engsel pada bagian mahkota jangkar (crown), lengan dapat bergerak dengan sudut mencapai 45 derajat. Dengan posisi demikian maka bagian lengan jangkar akan menancap ke dasar laut lebih efektif. Sehingga pada saat tertarik oleh rantai jangkar dengan posisi tiang jangkar sejajar dasar laut maka jangkar akan semakin menancap. Untuk melepas dan mengangkat jangkar, posisi rantai jangkar ditarik tegak dan saat tiang jangkar pada posisi kearah tegak maka lengan jangkar akan terungkit sehingga cengkeraman jangkar lepas dan jangkar ditarik keatas.
DANFORTH STOCK ANCHOR
Merupakan jenis jangkar yang memilik daya cengkeram lebih baik dibanding dengan Stockless Anchor, namun karena adanya tongkat jangkar maka kedua lengan jangkar tidak dapat menancap kedasar laut. Selain hal tersebut tiang jangkar tidak dapat langsung masuk ke Hawse Pipe (urlup jangkar) dikapal. Jangkar jenis ini biasanya dipakai oleh kapal-kapal jenis khusus dengan ukuran panjang kapal sampai 100 ft.
MUSHROOM ANCHOR
Jangkar jenis ini hanya digunakan untuk kapal-kapal tertentu yang banyak beroperasi didaerah sungai atau didaerah perairan yang memiliki dasar yang berlumpur. Karena bentuknya menyerupai mangkuk maka jenis ini akan bekerja baik pada daerah lumpur. Masih banyak jenis jangkar yang digunakan pada kapal, dikarenakan jangkar merupakan perlengkapan kapal yang diatur oleh peraturan Klasifikasi maka jangkar kapal harus memilik sertifikat yang dikeluarkan oleh Klasifikasi.
BERAT JANGKAR
Berat jangkar dan jumlah jangkar harus memenuhi peraturan klasifikasi. Sebagai contoh
diambil dari peraturan Bureau Veritas (Perancis) dan Biro Klasifikasi Indonesia.
BUREAU VERITAS :
Sesuai Rules and Regulation Bureau Veritas, berat dan jumlah jangkar ditentukan sesuai
table dengan menghitung nilai “Equipment Number” dengan formula sebagai berikut :
E N = Δ 2/3 + 2 h B + 0,1 A
Keterangan :
Δ = displasemen kapal
B = lebar kapal pada bagian tengah kapal
A = luas (m2) penampang samping kapal yang merupakan bagian
lambung, bangunan atas dan deck house diatas garis muat musim
panas yang memiliki lebar lebih besar dari B/4
h = tinggi (m) dari garis muat musim panas s/d bangunan atas tertinggi
h = a + Σ hn
a = jarak lambung timbul dari garis muat musim panas
hn = tinggi (m) bangunan atas atau deck house pada centerline yang
memiliki lebar lebih besar dari B/4, dan apabila dibagian bawah
bangunan tersebut ada bangunan dengan lebar B/4 atau kurang dari B/4 maka diabaikan.
Setelah nilai EN diketahui maka tabel 1 : Equipment dapat dipakai untuk menentukan Berat dan Jumlah Jangkar, panjang segel rantai dan diameter rantai jangkar.
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
Peraturan BKI menentukan berat jangkar sesuai dengan tabel dengan mengetahui terlebih
dahulu nilai “Z” :
Z = D 2/3 + 2 h B + A/10
Keterangan :
D = displasemen kapal
B = lebar kapal pada bagian tengah kapal
A = luas (m2) penampang samping kapal yang merupakan bagian
lambung, bangunan atas dan deck house diatas garis muat musim
panas yang memiliki lebar lebih besar dari B/4
h = tinggi (m) dari garis muat musim panas s/d bangunan atas tertinggi
h = f b + Σ h n
f b = jarak lambung timbul dari garis muat musim panas
h n = tinggi (m) bangunan atas atau deck house pada centerline yang
memiliki lebar lebih besar dari B/4, dan apabila dibagian bawah
bangunan tersebut ada bangunan dengan lebar B/4 atau kurang dari
B/4 maka bangunan yang dibawah diabaikan.
1. Dorongan akibat arus air dibagian bawah garis air kapal
2. Dorongan angin terhadap bagian kapal diatas garis air
3. Dorongan akibat pergerakan pitching dan rolling karena gelombang
Dorongan tersebut secara umum akan ditahan oleh sistim jangkar lengkap dengan perlengkapan mesin jangkar yang kadang kala didaerah tertentu juga ditambah dengan tali tambat lain (mooring rope) supaya kapal benar-benar tidak berubah posisinya. Jangkar dirangkaikan dengan rantai jangkar yang pergerakan turun dan naik diatur dengan menggunakan Mesin Jangkar (Anchor windlass) yang dipasang diatas forecastle deck.
Nama Jangkar sesuai penempatannya pada kapal dan kegunaan yang disesuaikan dengan daerah operasi kapal. Biasanya kapal-kapal besar seperti kapal niaga pelayaran besar (ocean going ship) dilengkapi dengan tiga tipe Jangkar :
JANGKAR UTAMA/HALUAN (BOWER ACHOR)
Merupakan jangkar utama (seluruh kapal diatas 250 dwt ) dilengkapi dua buah Jangkar haluan yang diposisikan dikiri (PS) dan kanan (SB) haluan kapal. Jangkar ini digunakan pada saat berlabuh didaerah labuh (anchorage area). Kedua jangkar tersebut memilik berat yang sama yang Berat nya diatur sesuai dengan ketentuan Klasifikasi. Untuk kapal pelayaran besar dilengkapi pula dengan Jangkar cadangan, hal ini diperlukan karena apabila salah satu jangkar utama hilang maka untuk penggantian akan lebih mudah, karena jangkar cadangan memilik ukuran berat dan bentuk yang sama.
JANGKAR ARUS (STREAM ANCHOR)
Untuk kapal pelayaran besar (ocean going ship) ukuran tertentu dilengkapi dengan satu buah Jangkar arus yang dipasang dibagian buritan kapal (aft ship). Jangkar ini digunakan untuk membantu jangkar haluan pada saat berlabuh didaerah yang memiliki arus yang sangat kuat, dan untuk menahan posisi kapal bagian buritan supaya tetap dalam posisinya. Jangkar arus ini ditempatkan digeladak buritan kapal, jangkar arus memilik berat minimum lebih kurang sepertiga berat jangkar haluan, pada kapal-kapal ukuran besar berat jangkar arus/buritan sama dengan berat Jangkar Haluan/utama.
JANGKAR CEMAT (KEDGES ANCHOR)
Pada kapal tertentu dilengkapi dengan Jangkar cemat yang memilik berat setengah berat Jangkar Arus. Jangkar cemat digunakan untuk membebaskan kapal pada saat kapal kandas didasar yang berpasir.
JENIS JANGKAR (ANCHOR TYPES)
STOCKLESS ANCHOR
Merupakan jenis jangkar haluan yang banyak digunakan pada kapal – kapal ukuran besar, jangkar tipe ini memiliki tiang jangkar yang dapat bergerak Jangkar type ini sangat efektif bekerjanya, pada saat jangkar diturunkan maka bagian lengan akan bergerak kearah bawah dikarenakan adanya engsel pada bagian mahkota jangkar (crown), lengan dapat bergerak dengan sudut mencapai 45 derajat. Dengan posisi demikian maka bagian lengan jangkar akan menancap ke dasar laut lebih efektif. Sehingga pada saat tertarik oleh rantai jangkar dengan posisi tiang jangkar sejajar dasar laut maka jangkar akan semakin menancap. Untuk melepas dan mengangkat jangkar, posisi rantai jangkar ditarik tegak dan saat tiang jangkar pada posisi kearah tegak maka lengan jangkar akan terungkit sehingga cengkeraman jangkar lepas dan jangkar ditarik keatas.
DANFORTH STOCK ANCHOR
Merupakan jenis jangkar yang memilik daya cengkeram lebih baik dibanding dengan Stockless Anchor, namun karena adanya tongkat jangkar maka kedua lengan jangkar tidak dapat menancap kedasar laut. Selain hal tersebut tiang jangkar tidak dapat langsung masuk ke Hawse Pipe (urlup jangkar) dikapal. Jangkar jenis ini biasanya dipakai oleh kapal-kapal jenis khusus dengan ukuran panjang kapal sampai 100 ft.
MUSHROOM ANCHOR
Jangkar jenis ini hanya digunakan untuk kapal-kapal tertentu yang banyak beroperasi didaerah sungai atau didaerah perairan yang memiliki dasar yang berlumpur. Karena bentuknya menyerupai mangkuk maka jenis ini akan bekerja baik pada daerah lumpur. Masih banyak jenis jangkar yang digunakan pada kapal, dikarenakan jangkar merupakan perlengkapan kapal yang diatur oleh peraturan Klasifikasi maka jangkar kapal harus memilik sertifikat yang dikeluarkan oleh Klasifikasi.
BERAT JANGKAR
Berat jangkar dan jumlah jangkar harus memenuhi peraturan klasifikasi. Sebagai contoh
diambil dari peraturan Bureau Veritas (Perancis) dan Biro Klasifikasi Indonesia.
BUREAU VERITAS :
Sesuai Rules and Regulation Bureau Veritas, berat dan jumlah jangkar ditentukan sesuai
table dengan menghitung nilai “Equipment Number” dengan formula sebagai berikut :
E N = Δ 2/3 + 2 h B + 0,1 A
Keterangan :
Δ = displasemen kapal
B = lebar kapal pada bagian tengah kapal
A = luas (m2) penampang samping kapal yang merupakan bagian
lambung, bangunan atas dan deck house diatas garis muat musim
panas yang memiliki lebar lebih besar dari B/4
h = tinggi (m) dari garis muat musim panas s/d bangunan atas tertinggi
h = a + Σ hn
a = jarak lambung timbul dari garis muat musim panas
hn = tinggi (m) bangunan atas atau deck house pada centerline yang
memiliki lebar lebih besar dari B/4, dan apabila dibagian bawah
bangunan tersebut ada bangunan dengan lebar B/4 atau kurang dari B/4 maka diabaikan.
Setelah nilai EN diketahui maka tabel 1 : Equipment dapat dipakai untuk menentukan Berat dan Jumlah Jangkar, panjang segel rantai dan diameter rantai jangkar.
BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
Peraturan BKI menentukan berat jangkar sesuai dengan tabel dengan mengetahui terlebih
dahulu nilai “Z” :
Z = D 2/3 + 2 h B + A/10
Keterangan :
D = displasemen kapal
B = lebar kapal pada bagian tengah kapal
A = luas (m2) penampang samping kapal yang merupakan bagian
lambung, bangunan atas dan deck house diatas garis muat musim
panas yang memiliki lebar lebih besar dari B/4
h = tinggi (m) dari garis muat musim panas s/d bangunan atas tertinggi
h = f b + Σ h n
f b = jarak lambung timbul dari garis muat musim panas
h n = tinggi (m) bangunan atas atau deck house pada centerline yang
memiliki lebar lebih besar dari B/4, dan apabila dibagian bawah
bangunan tersebut ada bangunan dengan lebar B/4 atau kurang dari
B/4 maka bangunan yang dibawah diabaikan.
0 komentarmu:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar :
* Tidak boleh mencantumkan link apapun ke dalam komentar.
* No SARA
* Tidak menggunakan kata yang menyinggung perasaan orang lain
* Silahkan Utarakan Pertanyaan Yang ada hubungannya dengan Postingan atau pertanyaan Umum Masuk ke Contact Form